Ladiestory.id - Momen Lebaran identik dengan berkumpul bersama keluarga atau saudara. Hari Lebaran identik dengan ragam pertanyaan basa-basi ‘menggelitik’ yang timbul dari keluarga atau kerabat yang ditemui.
Mengelola stres akibat pertanyaan menggelitik saat Lebaran bisa menjadi tantangan tersendiri. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu untuk menghadapi situasi tersebut dengan lebih baik.
Tetap Tenang dan Santai
Sikap yang tenang sangat penting saat menghadapi pertanyaan yang mengusik. Usahakan untuk tidak terbawa emosi dan tetap tersenyum. Menjaga ekspresi wajah yang positif dapat membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman bagi semua orang. Ingatlah bahwa banyak pertanyaan diajukan tanpa maksud buruk, sehingga merespons dengan santai dapat mengurangi ketegangan.
Alihkan Pembicaraan
Jika pertanyaan terasa terlalu pribadi atau mengganggu, cobalah untuk mengalihkan pembicaraan ke topik lain. Cobalah balik bertanya kepada si penanya tentang kehidupannya, atau mengajak mereka berbincang mengenai makanan khas Lebaran yang sedang disajikan. Metode ini tidak hanya membuat percakapan lebih ringan tetapi juga memperdalam hubungan dengan lawan bicara.
Atur Ekspektasi Pribadi
Penting untuk menetapkan batasan psikologis dalam interaksi sosial. Sadari bahwa tidak perlu menjawab semua pertanyaan, terutama yang membuat merasa tidak nyaman. Jika ditanya tentang kehidupan pribadi, jawablah dengan tegas namun sopan, misalnya, “Terima kasih sudah peduli, tapi saya masih menikmati masa sekarang”. Ini membantu menjaga kesopanan sekaligus memberi sinyal bahwa ada batasan yang perlu dihormati.
Gunakan Humor
Menggunakan humor dapat menjadi cara yang efektif untuk meredakan ketegangan. Jika pertanyaan terasa berulang atau mengusik, cobalah jawab dengan sedikit bercanda, seperti “Wah, pertanyaannya sama seperti tahun lalu!”. Humor dapat mencairkan suasana dan membuat semua orang merasa lebih nyaman.
Jangan Ragu Mencari Bantuan
Jika merasa stres berlebihan dan kesulitan mengelola perasaan tersebut, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konsultasi dengan psikolog atau terapis dapat memberikan dukungan tambahan dan strategi coping yang lebih efektif.